Jumat, 23 Oktober 2015

Celoteh Rampai Pioner

  • Celoteh kadang merindu sesuatu yang tidak dapat diraih, menjamu kata untuk mendapatkan sesuatu, serta kadang meramu kata dalam gejolak. Semu yang tidak dapat diraih dengan ketergesa-gesaan. Kadang rasa iri dengan langit yang selalu ditemani awan indah, walaupun kadang diselingi awan kelam menandakan hujan rintik yang memberikan harapan kepada setiap insan yang dijatuhinya. Kadang rasa takut dengan gelombang yang tinggi seolah akan melahap apapun yang ada di hadapannya, percayalah ombak akan selalu berlabuh di tebing. Banggalah dengan nakhoda selalu santai dalam menghadapi gejolak ombak sebesar apapun karena ada ilmu dan pengalaman yang dimiliki. Ada semangat yang kutemukan dalam ombak yang tidak pernah bosannya menyapa bibir pantai, walaupun pantai mencoba untuk menolaknya. Seandainya kita belajar dari pantai yang tidak pernah berhenti menyayangi walaupun sering disakiti. Hidup dipenuhi dengan kisah yang tidak dapat kita ucapkan satu persatu. Lika-liku hidup yang harus dijalani dengan keikhlasan memberikan kebahagiaan itu sendiri.
  •  Benar kata pujangga rumput tetangga lebih hijau dari kita. Kita hanya memandang indahnya nikmat yang dimiliki orang lain, tetapi kita kurang menyukuri apa yang kita dapatkan. Salah satu diksi yang sering dilafalkan menjajaki kehidupan yang selalu tanpa kita sadari diselingi dengan dosa dan kemudharatan. 
  • Ada teman yang bertanya apa untungnya menjadi funs club bola Real Madrid, Barca, Juve, Mu, Chelsea, dll. Hal ini tidak bisa dijawab dengan ungkapan kata, tapi dijawab oleh hati. Sebuah hobi sebagai sebuah selingan dalam mengisi kekosongan hidup dengan cara mengikuti hubungan dengan sesama manusia (habluminannas). Hal itu jawaban saya menjadi funs club yang belum tentu dikatakan fanatik, karena saya meyakini bahwa ketika kita mampu menghargai kualitas atau karya orang lain. Ini merupakan bentuk dari kita meyakini penguasanya umat manusia yaitu Allah SWT. 
  • Selalu belajar menghargai setiap kenikmatan hidup yang didapat. 
  •  Coba kita perhatikan rutinitas yang selalu kita lakukan setiap harinya, aktivitas mencuci piring dan gelas kotor. Tentunya kita tidak pernah bertanya kenapa piring itu kotor, karena kita tahu siapa yang mengotorinya, lalu dengan senang hati kita membersihkannya. Namun, pernah atau tidak kita marah ketika gelas yang seharusnya bekasnya harusnya ditempatkan kopi, susu, atau teh. Lalu gelas itu dimanfaatkan untuk menempatkan semur jengkol dan begitu juga sebaliknya. Bekerjalah sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya Tidak sedikit kita lebih menghargai dan menginginkan pekerjaan yang orang lain kerjakan, tetapi tidak sedikitpun kita menghargai pekerjaan yang kita lakukan.